-
JANGAN TAMAK! SEMUTPUN MATI DI KOLAM SUSU-
Pagi ini setelah kerohanian subuh, makan
pagi, dan dilanjutkan apel pelepasan pesiar, saya memilih mengambil apel pada
satuan yunior saya madya praja angkatan 25, hal tersebut merupakan langkah
antipisatif karena maraknya berita hoax bahwa hari ini saya ulang tahun, karena
sudah menjadi tradisi kekluargaan disini bahwa setiap yang ulang tahun harus
merasakan sejuknya kolam ‘ulang tahun’ depan asrama, ini merupakan kesekian
kalinya saya selamat dari maut ‘kebasahan’ haha dan saya harus ekstra hati-hati
kedepannya karena banyak keluar tanduk hitam dari kepala satuan nindya praja.
Siingkat cerita, setelah apel pelepasan
pesiar selesai, saya menuju ke wisma dan merupakan hal yang selalu saya tunggu”
dan selalu saya rindukan the best corner
in my life! it is my ‘bed’. bed, laptop, book, wifi dan milk! Thanks god for The greatest morning. Sebelum mulai
mengerjakan tugas desentralisasi dan otonomi daerah saya berkeliling dari kamar
ke kamar mencari sumber air panas untuk membuat a glass of chocolte milk!
Okay! Saya duduk tarik selimut, buka laptop,
buka buku, ambil pena dan mulai mengerjakan tugas, sesekali saya meneguk susu
coklat manis itu, setelah keasyikan membaca, saya pun lupa kalau masih ada susu
yang tersisa, jadi begitu saya lihat spontan saya meneguknya. Tenryata eh
ternyata gelas tersebut sudah dipenuhi oleh semut. saya langsung membuka
jendela kamar yang tepat disebelah saya untuk memuntahkan dan membuang sisa susu tadi.
Sejenak terdiam, kemudian saya tertarik untuk
mengambil hikmah dari kejadian tersbut dan membagikannya kepada pembaca melalui
blog saya ini.
“ketika
susu tersebut menetes ke lantai atau dimana pun, maka itu adalah rezeki semut,
dan semut akan menikmati rezekinya tersebut, tetapi ketika semut tadi tidak
puas dengan hanya beberapa tetes tersebut sehingga ia ingin mendapatkan lebih
dan melihat kedalam gelas yang berisi penuh susu dan masuk kedalam gelas
tersebut, maka yang ia dapatkan adalah mati di dalam kolam susu tersebut”
Hikmahnya adalah
1. Rasa Syukur
sebagai manusia
kita harus selalu bersyukur terhadap nikmat yang diberikan tuhan, besar
kecilnya rezeki kita itu sudah diatur jauh sebelum kita dicipkan, rezeki kita
tidak akan diambil orang lain, dan walaupun kita berlari, berjuang namun rezeki
orang lain tidak akan menjadi milik kita
2. Tamak itu sifat binatang
Allah berfiman
bahwanya “manusia tidak akan merasa puas sampai perutnya terisi oleh tanah”
artinya adalah sifat manusia itu adalah tamak, dan ingin selalu mendapatkan
yang lebih sehingga sedikit sekali manusia yang bersyukur, maksudnya kalimat
sebelum terisi oleh tanah ialah sampai ia meninggal dunia dan dikubur barulah
manusia tidak dapat meminta lagi.
3. Binatang itu tidak berpikir sebelum bertindak
Ketika semut
masuk kedalam gelas ia tidak berpikir bahwa ia akan tenggelam didalam sana,
yang ia tahu hanya didalam sana manis, yang dia pikirkan hanya nafsunya saja,
maka untuk itu hendaklah kita sebagai manusia selalu memikirkan masak-masak
terhadap apa yang kita lakukan, karena setiap sesuatu yang kita kerjakan diatas
dunia ini pasti akan diminta pertanggungjawaban kelak
4. Ikuti yang benar bukan ikuti yang banyak
Sebagai mahkluk
sosial (zoon politicon) Kita hidup tidak bisa terlepas dari orang lain,
sehingga akan banyak sekali interaksi dan juga intervensi sikap dari orang lain,
artinya apa, ketika kita hendak mengambil suatu keputusan maka hendaknya kita
ambil berdasarkan pertimbangan logis dari dalam diri, bukan karena ikut-ikutan
semata. Telah berapa banyak orang yang asalanya baik, namun setelah ikut-ikut
kelompok mayoritas sehingga ia tergolong kedalam yang tidak baik tersebut.
Semut ketika sudah tau bahwa ada rekanya yang terjebak dalam gelas semut yang
lain masih ikut-ikutan masuk kedalam gelas tersebut.
thank fo reading
khairunnas anfauhum linnasi
BHINEKA NARA EKA BHAKTI!!!