PRAJURIT JATINANGOR REBORN

by Label: di


Terakhir dua tahun yang lalu.......
 tidak terasa sudah lama sekali tidak menyisir inci demi inci jatinangor. Maklum sewaktu muda praja dahulu kami hanya dua kali (seingat saya) mendapat kesempatan pesiar.

 Kali ini saya sedikit bercerita antara Bukittinggi-Jatinangor, walau sama-sama berhawa dingin namun tentu saja tetap berbeda antara lembah merapi & lembah manglayang. Setiap sudut tentu punya cerita masing-masing. 

Kelas A muda praja 2013
Kemarin disana kalau sudah larut begini semua lampu pasti sudah mati, yang tersisa hanya satu dua orang yang masih fokus menyimak episode demi episode kartun kesayangannya, dan juga biasanya jam segini disana (baso) kalau pagar besi di luar jendela kamar kami berbunyi atau air  selokan/got  di ujung jalan itu tiba-tiba bergemuruh itu artinya akan ada  kunjungan ‘kehormatan’ dari (calon) pemimpin masa depan (junior), ya betul, mereka memang sering blusukan (dibaca:menghad*p) menghabiskan malam dengan secangkir minuman sasetan, berkelakar  santai sampee pagi, pagi pagi buta kemasjid sama-sama, walau dihati ‘ngeri ngeri sedap’ kalau kalau ‘zonk’ pengasuh. Kalau disana dalam satu kamar itu rata-rata 3 orang jadi kalau lihat kiri kanan dah start ke alam mimpi duluan otomatis virus ngantuk itu menyebar keseluruh ruangan.

Diksarmendispra (Jaman-Jaman Idealis)
Namun sekarang sudah berbeda, 2 tahun yang lalu kami mencoba sok tegar untuk berani mengambil keputusan regional dengan “tidak apa apa kok kalau regional, nanti kembali kesini tau-tau sudah menjadi senior tertinggi dikampus jadi kamu senior dua kali” ya deh apa kata mu leee, nah sekarang kami sudah merasakan (walau ..... ya beginilah L ) malam malam disini tidak berlalu begitu saja, ceritanya dengan tema berbeda, kehidupan sepertinya dimulai setelah apel malam, kamu gak akan ngerasa kesepian, disini level tidur kamu diuji loh, sesekali teriakan dari ujung ke ujung petak terpecah, ada yang tertawa keras sekali, sayup sayup terdengar suara terompet dari seberang, iring-iringan  suara bermacam macam Film yang seolah berlomba lomba, belum lagi ‘lorong’ yang semakin gelap yang kerap mengajak bernostalgia dua tahun yang lalu. Tapi ‘best moment’ nya disini adalah saat kamu bertemu dengan teman lama (Sokon, Sobed, Sowis, Sopel dan Sodara yang lain) yang sudah terpisah selama dua tahun, yang selama ini kamu hanya bisa memantau kegiatannya lewat media sosial, sekarang setiap berjalan tidak perlu ‘jelalatan’ perhatikan satu per satu dengan khawatir kalau kalau ada senior yang terlewat (kalau lewat “PPGku adalah Senjata Kakakku”) kamu berjalan pasti ada yang berteriak “Oi.... sombong kali sekarang” kemudian mata menerapkan mode “zoom and focus” setelah beberapa menit kemudian ter-identified “oh..... fulannn.... bagaimana kabar sokab, aduuh, lama sekali tidak bertemu, semakin sejahtera saja sekarang (karena rata rata sudah gemuk)” tak jarang juga ingat wajahnya tapi lupanya yang lebih parah lagi ingat namanya tapi lupa wajahnya maklumlah tak lagi dekil, botak hitam (hidup pula).
Siapa Sangka Wadanyon, Wabup, Resimen, Lurah

Sekarang cerita sudah berkembang, kami kembali berkumpul dengan membawa cerita dari regional masing masing, semua memang sudah berlalu tetapi kenangan akan bertahan selamanya, suka tidak suka bisa tidak bisa atau mau tidak mau harus tetap dijalani, satu tahun terakhir adalah titik terpenting dimasa perjuangan selama 4 tahun akan dipertaruhkan. Jika yang bener saja belum tentu selamat apa lagi yang ngawaur. Yakin situ aman.?
BHINEKA NARA EKA BHAKTI ! 



Mungkin Dia 'Lelah' (kamu praja.? pasti tahu kenapa dia tidur)
SUMBAGSEL (Sekok cerito)

Steling Job
 
Dari Abang Sampe Pace






Posting Komentar

Back to Top