Siapa yang tidak ingin
menikah, tentu mau semua kan. Memang betul ini sangat diimpikan oleh setiap
orang. Selain memang kodrat manusia membutuhkan pasangan. menikah juga
merupakan sunnah rasulullah sallahualaihi wassalam. Namun tentu ibadah menikah
ini bukanlah suatu yang sepele, bahkan ibadah ini merupakan ibadah terlama yang
tidak ada istirahatnya hingga maut menjemput memisahkan.
Sebab tersebut pula
seringkali menghadirkan dilema kepada siapa saja yang hendak menuju pernikahan,
mulai dari dilema memilih pasangan, dilema memilih hari, dilema menentukan
resepsi, dilema akan kehidupan setelah menikah baik perkara materi maupun
rohani, serta banyak dilema dilema yang lain. Bahkan setelah menikahpun akan
semakin hari semakin banyak dilema-dilema.
Sebenarnya itu semua
bisa jadi bisikan syaitan untuk menjauhkan dari sesuatu yang halal, hingga
membuat nyaman manusia terhadap sesuatu yang sebenarnya diharamkan seperti
berpacaran, bukan hanya yang belum menikah. yang sudah menikah pun banyak tergoda,
baik istri maupun suami. hal tersebut sangat wajar karena memang “prestasi”
terbesar syaitan adalah membuat bercerai suami istri.
Sebagaimana dikisahkan
dalam suatu hadist :
“Sesungguhnya
Iblis meletakkan singgasananya di atas air (laut) kemudian ia mengutus bala
tentaranya. Maka yang paling dekat dengannya adalah yang paling besar
fitnahnya. Datanglah salah seorang dari bala tentaranya dan berkata, “Aku telah
melakukan begini dan begitu”. Iblis berkata, “Engkau sama sekali tidak
melakukan sesuatupun”. Kemudian datang yang lain lagi dan berkata, “Aku tidak
meninggalkannya (untuk digoda) hingga aku berhasil memisahkan antara dia dan
istrinya. Maka Iblis pun mendekatinya dan berkata, “Sungguh hebat (setan)
seperti engkau” (HR Muslim IV/2167 no 2813)
Namun
hal tersebut bukan fokus kita, melainkan Benarkah
Menikah Membuka Pintu Rezeki.? Sebenarnya Banyak yang sudah membuktikan
bahwa dengan menikah akan terbuka pintu rezeki. Awalnya cuma hidup pas-pasan
dengan gaji pas-pasan dan hidup di rumah kontrakan yang sempit serta makan yang
pas-pasan. Ternyata Allah beri kelapangan setelah kesempitan. Karena Allah
menolong setiap orang yang menikah yang ingin menjaga kesucian dirinya.
Diluar
nalar memang jika di hitung dengan matematika, dan wajar kekhawatiran itu menggerayang
di pikiran manusia, karena jujur saya juga merasakan hal yang sama ketika
hendak menikahi sang istri bulan lalu. Keraguanku sempat memuncak, dalam posisi
merantau dengan hidup menumpang dan gaji pas-pasan PNS golongan III.a itupun
hanya menerima delapan puluh persen saja karena masih CPNS, setelah dikurangi
ongkos ojek yang hampir sepuluh ribu sehari, makan tiga kali sehari, belum lagi
listrik dan air, juga sodara yang perlu dibantu, kalaupun ditambah TPP, rasanya
pasti tidak cukup untuk menghidupi anak orang, lagian tidak mungkin lagi mau
minta bantu sama orang tua, malu rasanya.
Akhirnya
berkat nasehat ustad dan orang orang terdekat saya bulatkan tekad, bismillah
dan siap untuk menikahi salah satu wanita tercantik di dunia, tentu bukan
karena cantiknya saja melainkan karena manhaj agamanya yang membuat hati saya “kalah”
walau belum lama mengenalnya.
Ternyata
benar satu persatu kejadian tidak masuk akan terjadi, saya “tercengang” rupanya
Allah memang tidak pernah mengkhianati janjinya sebagaimana hadis Dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu, ia berkata bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Ada tiga orang
yang akan mendapatkan pertolongan Allah: (1) orang yang berjihad di jalan
Allah, (2) orang yang menikah demi
menjaga kesucian dirinya, (3) budak mukatab yang ingin membebaskan dirinya.” (HR. An-Nasa’i,
no. 3218; Tirmidzi, no. 1655; Ibnu Majah, no. 2518. Al-Hafizh Abu Thahir
mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).
Karena
jarak dari khitbah dan menikah sangat pendek. Tidak sampai tiga minggu, itupun
dikurangi waktu dinas, jadinya semua persiapan sistem kebut. termasuk kabar
mengabari. Banyak yang marah dan kecewa, karena tak sempat dikabari satu
persatu. Saya sudah pasrah “apa jadinya nanti” raguku dalam hati. Bagaimana tidak, bahkan untuk maharpun belum
ada. Saya terus berdo’a. Memanfaat kan waktu “Arafah” yang katanya sangat
mustajab untuk berdoa, ternyata benar. Bantuan
datang dari arah tak terduga, saat mengunjungi BPKAD Kerinci (kantor saya
sebelumnya), ternyata masih ada honor beberapa bulan kegiatan yang belum saya
ambil, padahal saya sudah iklas atas apapun hak saya di kantor yang sudah banyak
memberikan pengalaman dan ilmu yang bermanfaat. Lagian sudah jadi kewajiban
saya untuk mengabdi kepada tanah kelahiran. Oke, masalah mahar selesai. Lalu keberuntungan
juga Allah hadirkan aku dilingkungan yang masih sangat kental asas gotong
royong nya, mendekati hari H berduyun-duyun tetangga dan keluarga terdekat
untuk memberikan bantuan. Alhamdulilllah segalanya lancar jaya hingga sah
menjadi a young husband. mungkin doa mantan hujanpun turun seketika teringat jurus Akhi Salim Fillah lalu kudekat telinganya sambil berbisik "langitpun menangis wanita terbaiknya sekarang jadi milikku" yes, gombal pertama berhasil.
Tak lama kemudian, Suka
tak suka harus berpisah sementara, LDR. Ujian yang berat untuk pengantin baru. “harus
keluar ongkos lagi kalau mau bertemu” gumanku. Namun tak lama. Lagi lagi Allah tepati
janjinya, tiga minggu setelah menikah saya mendapat amanah menjadi Plh. Kasubid
Belanja Lansung BPKAD Kab.Empat Lawang, satu tingkat lebih tinggi dari tempat
kerja lama, dari yang dulu mengentry sekarang hanya tinggal paraf saja, Walau
hanya Pelaksana Harian saya bersyukur dipercaya dan juga dipinjamkan Roda dua yang
Tua bertenaga kuda yang jadi kendaraan dinas pertama dalam karirku, lagi lagi
bersyukur yang kemarin sepuluh ribu untuk ongkos sekali pulang pergi sekarng
bisa untuk seminggu kerja, sarapan dan makan siang juga tidak dipikrkan lagi,
kemudian Beban kerjanya hampir tiga kali lipat dari TPP di tempat sebelumnya.
Lingkungannya
juga sangat kondusif, dikelilingi oleh orang orang baik yang selalu
mengingatkan kebaikan,pandangan orang-orang jadi lebih “respect” ketika saya
jawab “sudah” ketika ditanya “sudah berkeluarga belum?” nasehat yang mereka
berikan juga lebih serius dibanding ketika waktu masih membujang, itu saja
rasanya sudah tak ternilai nikmatnya, belum lagi ditambah “bonus” istri soleha
yang membuat tentram jiwa raga, pelipur lara, penunduk pandangan dan pembatu
untuk berbakti kepada orang tua. Alhamdulillah.
Saya
sering diminta motivasi oleh teman untuk segera menyusul, namun sulit memang
untuk memberi keteguhan bagi siapa saja yang akan menikah, ibaratnya mengatakan
kepada penghuni goa bahwa kehidupan di luar goa akan lebih baik, lebih bewarna
dan lebih indah, namun tetap saja orang yang sudah kadung nyaman dengan
kehidupan goa tidak percaya dengan cerita orang, begitu juga rasanya bercerita
kepada jomblo konsisten bin ahli pacaran terhadap indahnya pernikahan, lah kok
begitu? Ya soalnya saya sadar diri dulu juga begitu, karena rasanya tidak ada yang dapat meneguhkan
hati kecuali izin allah dan kapasitas ilmu yang dimiliki.
Kembali
ke pertanyaan awal kita benarkah menikah membuka pintu rezeki maka tentu
jawabannya adalah iya, benar! We just
need to be tawakkal illallah, karena Allah tidak akan menghianati janjinya.
Walaupun
rasanya tidak mungkin persis yang alqur’an bilang bahwa “Barangsiapa bertakwa kepada
Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki
dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal
kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah
melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan
ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (QS. AthTalaq:2-3)
semoga Allah Mudahkan bagi siapa saja yang hendak menuju jenjang pernikahan dimudahkan oleh Allah subhanataala dan menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warahmah seperti yang diidamkan oleh seluruh pasangan di dunia ini. Terakhir, pesan khusus untuk istri tercinta yang semoga dalam waktu dekat kita dapat bersama “thankyou for the lovely first month, and bismillah for the next thousand months, i love you”
semoga Allah Mudahkan bagi siapa saja yang hendak menuju jenjang pernikahan dimudahkan oleh Allah subhanataala dan menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warahmah seperti yang diidamkan oleh seluruh pasangan di dunia ini. Terakhir, pesan khusus untuk istri tercinta yang semoga dalam waktu dekat kita dapat bersama “thankyou for the lovely first month, and bismillah for the next thousand months, i love you”
D'Cabin |
Gombal Berpahala |
Gagal Gombal |
Saksi Bisu |