Ada begitu banyak hal yang
membebaniku belakangan ini, Amanah dari lembaga, Amanah dari kantor , pekerjaan
yang menumpuk, kondisi tubuh yang tidak begitu baik, membuat aku harus membujuk
kenginginan hati untuk mengalah sahaja.
Sebenarnya aku telah lama menunggu
untuk hal ini. Ya Lomba Karya Tulis tingkat Nasional! Mungkin karena start yang
terlalu mendadak (H-1) membuat aku kelabakan sendiri, beberapa minggu lalu aku
ikut mengirimkan abstrak pada event lomba karya tulis olmiah tingkat nasional
(LKTIN), meski temanya dalah seputar kesehatan, namun aku cukup optimis dengan
judulku “Nawacita sebagai peluang emas peningkatan derajat kesehatan masyarakat
kawasan perbatasan (dalam perspektif manajemen pemerintahan)” dari judulnya aja
sudah keliatan bangets maksa nya ya, tapi alahamdulillah seminggu berlalu
ketika melihat hasil seleksi ternyata abstrak yang saya kirimkan diterima, saya
segera menghubungkan pihak akademik kampus, dan mendapat respon yang bagus.
Saat
itu hanya satu tujuanku, jika aku ikut perlombaan intra kampus dan tingkat
nasional, maka aku dan kampusku akan mendapat piagam, karena piagam tersebut
merupakan indikator akreditasi kampus, karena aku cukup malu saat ini, disaat
fasilitas kampus semakin megah, kesejahteraan peserta didik semakin baik justru
akreditasi kampusku masih tetatp saja seburuk itu, padahal SDM yang berada di
balik gerbang PKD itu sangat luar biasa, kami sanggup bersaing dalam bidang
apapun hanya saja ada beberapa aturan yang mengikat kami untuk tidak terlalu
banyak keluar.
Namun, tidak semua yang diharapakan
berjalan sesuai keinginan, niat yang baik tentu tidak semuanya tertunaikan, aku
yakin semua ini hanya masalah timing
saja, bertepatan dengan praktek lapangan III di kabupaten bungo tentu ada
berbagai kegiatan prioritas yang harus dilakukan. Hingga pada saat hari terakhir
pendaftaran ulang saya berkali-kali mencoba mengkonfirmasi kepada kampus
terkait kelanjutan proses perlombaan saya, namun nampaknya juga belum ada
kepastian. Saya tetap berpikir positif, oh mungkin beliau karena yang beliau
urus bukan hanya saya, akhirnya saya memutuskan daftar ulang dengan biaya
pribadi. Hingga saat ini disaat tulisanku sudah mencapai 80% jujur sangat butuh
dukungan dari lembaga karena kami tak semudah rekan-rekan diluar sana yang bisa
ikut bepergian (lomba) secara pribadi.
Mungkin
yang saya rasakan saat inilah yang dinamakan GALAU (Gelisah Antara Lanjut Atau
Udahan), motivasi menjadi turun drastistis untuk menulis, bahkan dari enam jam
yang lalu saya duduk di saimen pasar muaro bungo sendirian yang niat semulanya
untuk menulis tetapi sampai saat ini tidak memberikan perubahan yang
signifikasin, hingga saya menemukan teori motivasi :
Hahaha.....
saya berharap tidak ada yang bertanya lebih lanjut tentang teori ini, karena
sayapun masih meragukannya :D
Sekian dulu deh untuk hari ini,
tetap semangat buat yang lagi gak semangat, sesungguhnya segala sesuatu
tergantung dengan niatnya, dan kamu mendapat apa yang kamu niatkan. Terkadang
niat yang baik juga tidak akan terkabul, namun ketahuilah, jikalau kita sudah
berniat baik, maka kita sudah mendapatkan pahala walaupun kita belum
melaksanakannya.
Jazakumullah
khoiron!!!